Minggu, 09 Februari 2020

Jenis jenis pemadam kebakaran

Jenis Tabung Pemadam Kebakaran (3)

Kami menyediakan berbagai jenis alat pemadam api, mulai dari Dry Chemical Powder, Carbon Dioxide, Foam dan Liqud Gas.
Jenis -  Jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
  1. Alat Pemadam Api Air / Water
  2. Alat Pemadam Api Foam / Busa
  3. Alat Pemadam Api Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
  4. Alat Pemadam Api CO2 / Carbon Dioxide

Saturday, 27 July 2019 06:17

JENIS PEMADAM KEBAKARAN PALING DICARI

Written by Anwar Arifin
Pada dasarnya jenis pemadam api untuk memadam kan api kecil ada 4 jenis. seiring perkembangan jaman
kebutuhan pemadam api semakin berkembang dengan jenis isi yang berbeda dan memiliki nilai guna yang berkualitas.
Namun pada melihat dari kebutuhan jenis isi pemadam di indonesia yang masi kurang akan kesadaran tentang bahaya
kebakaran api, kami disini akan memberikan beberapa rekomendasi jenis isi pemadam api yang paling sering
digunakan di indonesia, adapun beberapa jenis isi pemadma kebakarannya adalah Dry Chemical Powder, Foam AB,
Carbon Dioxide, dan Liqud Gas.
Namun dari ke 4 (empat) jenis ini masing-masing memiliki kelas pemadaman yang berbeda. Berikut kami jelaskan perbedaannya.
Kelas A : Kayu, Kertas, Textile, Karet dan Plastik (bahan padat yang mudah terbakar)
Kelas B : Bensin, Minyak, Pelumas Cat, (bahan cair yang mudah terbakar)
Kelas C : Peraltan Elektronik atau Listrik
Berdasarkan laporan kebakaran di indonesia pada tahun 2017, kebakaran di sering disebakan oleh ke 3 (tiga) kelas di atas. Maka dari itu kami
menawarkan alat pemadam api yang berkualitas baik serta sangat efisien dalam memadamkan api.
Berikut Penjelasan dan perbedan jenis isi bahan pemadam kami :
1. Alat Pemadam Api Air / Water

    Pemadam Api jenis air adalah jenis pemadam yang berisi air dengan tekanan tinggi. Pemadam Api jenis air merupakan
    jenis pemadam api yang paling Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat
    yang tidak mengandung unsur logam seperti kertas, kain, karet, plastik dan lain sebagainya. (Kebakaran Kelas A).
    Tetapi akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan
    (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api Foam / Busa

    Pemadam jenis busa adalah apar yang terdiri dari bahan yang mengandung kimia yang dapat membentuk busa.
    Busa yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses
    kebakaran. Pemadam Api jenis busa ini sangat efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat
    yang tidak menggandung logam seperti, Kain, Kertas, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran
    yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya.
    (Kebakaran Kelas B).
Foam, atau juga sering disebut dengan Foam AB, Alat pemadam api foam liquid / super busa / AFFF merupakan
menggunakan alat pemadam api yang menggunakan busa mekanik yang sangat ampuh untuk kebakaran yang disebabkan
oleh benda padat maupun benda cair seperti ( Bensin, Tiner, Oli, dan sejenisnya). Bahan foam liquid (busa)
bisa membentuk lapisan semacam film yang menutup permukaan sekaligus mendinginkan obyek yang terbakar serta
untuk menghindari api yang dapat menyala kembali sehingga titik api cepat untuk di padamkan. cara kerja
fire extinguisher dengan media foam liquid (busa) dengan mengapung di atas api yang berkobar agar api bisa
lebih dikendalikan dan terhindar dari percikan. Biasanya digunakan di garasi, perumahan, kendaraan, dan workshop.
Alat pemdam api jenis ini cocok digunakan untuk api kelas A dan B.
3. Alat Pemadam Api Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
    Pemadam Api Jenis serbuk kimia atau Dry Chemical Powder yang terdiri dari bahan serbuk kimia kering yang merupakan
    kombinasi dari Mono-amonium dan Ammonium Sulphate. Serbuk Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang
    terbakar sehingga memisahkan oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. Pemadam Api Jenis Powder
    ini merupakan alat pemadam api yang sangat berguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas
    kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
    Pemadam api jenis Dry Chemcial Powder tidak disarankan untuk digunakan pada dapur atau industri makanan karena akan
    mengotori dan merusak peralatan produksi disekitarnya. Pemadam Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada,
    Perkantoran, SPBU, Pergudangan, dan lain sebagainya.
Dry Chemical Powder, Dry Powder atau juga sering disebut powder adalah bahan bubuk kombinasi dari
Fosfat Mono-Amonium dan Ammonium Sulphate, yang berfungsi menganggu reaksi kimia yang terjadi pada
zona kebakaran.Dry Powder juga mimiliki titik lebur yang rendah pada partikel yang sangat kering
serta membengkak untuk membentuk penghalang sehingga oksigen tidak dapat masuk dan menutup area api.
Jenis isi powder dapat memadamkan semua jenis kelas api, baik A,B dan C.
4. Alat Pemadam Api CO2 / Carbon Dioxide
    Pemadam Api Jenis CO2 Carbon Dioxide adalah jenis pemadam api yang menggunakan bahan carbon dioxide sebagai bahan
    Carbon Dioxide sebagai bahan pemadamnya. Pemadam Api Carbon Dioxide sangat cocok untuk kebakaran kelas B (bahan cair,
    yang mudah terbakar) dan Kelas C (instalasi listrik yang bertegangan).
Carbon Dioxide, atau juga sering disebut dengan CO2, Bahan Alat pemadam api Carbon Dioxide (Co2)
menggunakan bahan kimia berupa Co2. Co2 adalah bahan kimia dengan daya pemadam api yang efektif
dan bersih. Alat pemadam api ini cocok digunakan untuk memadamkan cairan yang mudah terbakar yang
disebabkan listrik serta peralatan elektronik. Alat pemadam api ini cara kerjanya menghilangkan
oksigen sehingga api berhenti membakar pada zona kebakaran dan memiliki batas-batas tertentu untuk
memadamkan api, karena tingkat kebakaran yang tinggi tidak bisa menggunakan alat ini.
Fire extinguisher Co2 sangat ramah terhadap lingkungan dan tidak meninggalkan residu.
untuk peletakkan alat pemadam api ini biasanya ditempatkan di tempat-tempat yang sensitif dengan
kontaminasi seperti ruang server komputer, tempat penyimpanan makanan, sebagainya. Untuk kelas
kebakaran alat ini digunakan untuk kelas kebakaran B dan C.
5. Alat Pemadam Api Jenis Liquis Gas, atau juga biasa disebut dengan Clean Agent, jenis ini merupakan yang terbaik, karena
bersifat bahan cair, tidak meniggalkan residu setelah digunakan, aman bagi manusia, rendah OPD,
tidak merusak lapisan ozon, serta sangat efisien untuk meadamkan api kecil ataupun besar dan cocok
digunakandalam berbagai media seperti, ruang kantor, ruang server, ruang arsip, panel listrik,
laboratorium dan mesin mobil. Yang terpenting adalah jenis Liquid Gas tidak merusak benda yang
dipadamkan. Liqud Gas / Cleant Agen AF 11 dapat memadamkan semua jenis kelas api baik A,B dan C.
 SPESIFIKASI TEKNIS TABUNG PEMADAM KEBAKARAN STARVVO LIQUID GAS UKURAN 3,5,6,9 DAN 12 KG:
Ukuran : 3 Kg
Jenis Isi : Liquid Gas 
Type : SV - 30 AF
Class : ABC (Kayu, Plastik, Karet, Kertas, Minyak, Solar, Bensin dan Listrik)
Finishing : Powder Coating / Vinyl
Fungsi : Ruang Kantor, Ruang Arsip, Ruang Server, Panel Listrik, Laboratorium, Mesin Mobil
Ketebalan Tabung : 1,1 mm
Standart Kualitas CE
Meimilki Anti Karat 
Harga Tabung Pemadam Kebakaran Rp. 3.341.800
» Uji Laboratorium dari Dinas Pemadam
» Design yang Good Looking
» Anti Meledak bila kelebihan tekanan
» Garansi Isi 1 tahun dan Tabung 3 tahun
» Pembayaran COD (Setelah barang diterima)
» Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi 
» Garansi 3 tahun
Antar Gratis : Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi.
> Gratis Kartu Perawatan / Kartu Inspeksi Bulanan
> Gratis Sticker Petunjuk Arah Tabung
> Sudah termasuk Sticker Expired
Klasifikasi Kebakaran Yang Ada DI Indonesia
Kebakaran diklasifikan atau dikelompokkan berdasarkan sumber penyebab api yang muncul dalam kejadian kebakaran.
Kelas atau Klasifikasi kebakaran secara umum merujuk pada klasifikasi Internasional yaitu klasifikasi (kelas) kebakaran menurut NFPA (National Fire Protection Association) Amerika.
Sumber terakhir sampai dengan artikel ini disusun, NFPA membagi klasifikasi (kelas) kebakaran menjadi 6 (enam) kelas yaitu :
Kebakaran Kelas A (kertas, kayu, plastik, kain), Kebakaran Kelas B (minyak, bensin, solar, oli), Kebakaran Kelas C (listrik dan elektronik), Kebakaran Kelas D (logam, alumunium, tembaga), Kebakaran Kelas E (bahan-bahan radioaktif) dan Kebakaran Kelas K (bahan masakan, minyak masakan.
Klasifikasi (kelas) kebakaran sangat berguna untuk menentukan media pemadam yang efektif untuk memadamkan api/kebakaran menurut sumber api/kebakaran tersebut, serta berguna untuk menentukan tingkat keamanan jenis suatu media pemadam sebagai media pemadam suatu kelas kebakaran berdasarkan sumber api/kebakarannya.
Tetapi yang akan kami bahas hanya 3 Klasifikasi kebakaran saja adalah A,B dan C, kelas kebakaran yang ada di indonesia
APAR yang sesuai dengan ketiga kelas klasifikasi kebakaran di indonesia yaitu POWDER, CO2, FOAM, LIQUID GAS. Untuk info rekomendasi APAR atau APAB sesuai dengan kebutuhan kami silahkan hubungi kami kami siap membantu dan memberikan rekomendasi kebutuhan APAR anda supaya tidak salah memilih tabung pemadam kebakaran.
Jenis-Jenis Alat Pemdadam Api  Ringan (APAR)

 APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher), alat ini adalah alat yang digunakan untuk medamkan api atau kebakaran kecil. Pada umumnya APAR Alat Pemadam Api Ringan berbentuk tabung yang di isi dengan bahan-bahan yang bertekanan tinggi dan sesuai dengan prosedur yang ada.
Komponen utama dari Alat Pemadam Api Ringan adalah bahan yang berfungsi untuk memadamkan kebakaran atau api. Dalam mengantisipasi bahaya kenakaran sangat penting bagi anda untuk mengetahui  dan memahaminya sebagi langkah awal dalam hal Kesehatan Keselamatan Kerja (K3).APAR adalah peralatan wajib yang dimiliki suatu perusahaan dalam pencegahan terjadinya kebakaran yang dapat mengancap keselamatan pekerja dan asset perusahaan.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau bisa disebut dengan Fire Extinguisher mempunyai kandungan bahan yang berbeda beda sesuai dengan fungsi dan typenya. Hal ini disebabkan karena sumber api yang berbeda beda dan jenis api yang akan di padamkan.
Jenis-Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Berdasarkan bahan pemadam api yang di gunakan ,Alat Pemadam Api Ringan (APAR) digolongkan menjadi beberapa jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis Alat Pemdam Api Ringan (APAR) yang sering digunakan atau paling umum di gunakan, yaitu :
1.       Jenis Dry Chemical Powder atau Bubuk Kimia Kering
Jenis bahan ini digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C. Zat yang di gunakan disebut dengan mono ammonium phosphate. Zat kimia ini sedikit bersifat korosif dalam keadaan lembab dan tidak bisa bersifat konduktif. Alat Pemadam Api Ringan dengan jenis ini biasanya digunakan di gedung, sekolahan, perkantoran, rumah sakit, dan perumahan.
 Ada juga bahan yang di gunakan untuk memadamkan api kelas B dan C adalah zat sodium bicarbonate, zat ini berfungsi untuk memadamkan api kelas B dan C. Bahan ini tidak bersifat konduktif dan tidak beracun. Bahan ini juga dapat di bersuhkan dengan mudah. Biasanya Alat Pemdam Api Ringan (APAR) ini digunakan di laboraturium, kantor, dapur dan lain-lain
 Terdapat juga jenis Purple K Dry ChemicalZat yang di gunakan dalam jenis ini yaitu potassium bicarbonate, zat ini tidak bersifat konduktif dan juga tidak bersifat korosif. Alat Pemadam Api Ringan ini biasa di gunakan di fasilitas militer, di kendaraan, perusahaan minyak dan lain-lain. Yang sesuai untuk Alat Pemadam Api Ringan ini adalah untuk memadamkan api kelas B dan C.
Tempat yang cocok memasang APAR :
Ø  Gudang Plastik, Kayu, Kertas, Tekstil
Ø  Gudang Minyak, Bensin, Solar, Oli
Ø  Area Pabrik
Ø  Pos Security
Ø  Setiap Lantai Ruko
Ø   Pom Bensin, dan lain-lain.

2.       Jenis  Carbon Dioksida atau CO2
Cara kerja bahan jenis ini adalah dengan menghilangkan oksigen sehinga berhenti membakar, namun memiliki batas-baatas tertentu. Alat Pemadam Api Ringan jenis CO2 sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Alat pemadam api ini biasa digunakan di tempat yang sensitif dengan kontaminasi seperti laboraturium, ruang komputer, tempat penyimpanan makanan, dan lain-lain. Alat pemadam api ini di gunakan untuk memadam kan api kelas B dan C. APAR jenis CO2 ini di gunakan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di peralatan-peralatan mesin atau listrik. Tabung ini berisikan gas CO2 yang berbentuk cair, bila di pancarkan CO2 tersebut berubah atau mengembang menjadi gas.
Tempat Yang Cocok Memasang APAR :
·         Ruang Komputer
·         Ruang Genset
·         Ruang Elektronik
·         Pom Bensin
·         Rumah Sakit.

3.       Jenis Busa/Foam (AFFF)
APAR jenis Busa adalah APAR yang berbahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang di semprot keluar akan menutupi bagian yang terbakar oleh api sehingga pada proses pembakaran oksigen tidak dapat masuk. Bahan ini efektif digunakan untuk memadamkan api dari benda padat dan non logam yang di sebabkan oleh benda cair yang mudah terbakar. Alat pemadam api ini digunakan untuk memadamkan api kelas A dan B. Bahan ini bersifat konduktif jadi tidak dapat memadamkan api kelas C (Listrik, Komputer,  dan Elektronik) karena dapat menghantar arus listrik.
Tempat Yang Cocok Memasang Apar :
v  Gudang Plastik, Kayu, Kertas, Tekstil
v  Gudang Minyak, Bensin, Solar, Oli
v  Dapur Restoran

4.       Jenis Liquid Gas Non CFC atau Pengganti Halon
APAR jenis Liquid Gas ini di gunakan khusus untuk kebakaran listrik, laboraturium, komputer, server, panel, dan untuk mobil. Alat Pemadam Api Ringan adalah salah satu produk unggulan kami karena liquid gas non CFC pengganti halon ini adalah alat pemadam api yang ramah lingkungan. Alat pemadam ini berbentuk Gas Cair yang tidak menghantarkan listrik . Bahan pemadam api ini merupakan zat cair yang menguap, tidak merusak ozon dan tidak meninggalkan residu (bekas). Alat Pemadam Api digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C.
Tempat Yang Cocok Memasang APAR :
§  Gudang Plastik, Kertas, Kayu,Tekstil
§  Gudang Minyak, Bensin, Solar, Oli
§  Ruang Komputer, Server, dan Elektronik

Jenis-Jenis Kelas Kebakaran
Supaya jenis APAR yang digunakan efektif dalam memadamkan kebakaran  kita perlu mengetahui kelas-kelas kebakaran atau penyabab terjadinya.
Berikut ini adalah kelas-kelas kebakaran :
Kebakaran Kelas A
Kebakaran kelas A adalah kebakaran yang disebabkan oleh benda padat non logam seperti Kertas, Plastik, Kayu, Kain, dan lain-lain. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang cocok di ginakan untuk memadamkan api  kebakaran kelas A adalah APAR jenis Dry Chemical Powder (Bubuk Kimia),Foam (Busa), dan Liquid Gas.
Kebakaran Kelas B
Kebakaran kelas B adalah kebakaran yang disebabkan oleh benda cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin,Solar,Oli), Alkohol, Cat ,Solvent, Methanol dan sebagainya. Jenis Alat Pemadam api Ringan (APAR) yang cocok untuk memadamkan api kebakaran kelas B adalah APAR jenis karbon dioksida (CO2), Foam (Busa), Liquid Gas, Dry Chemical Powder (Bubuk Kimia).
Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C adalah kebakaran yang di sebabkan oleh instalasi yang bertegangan listrik. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang cocok digunakan untuk memadamkan api kebakaran kelas C adalah APAR jenis Karbon Dioksida (CO2), Dry Chemical Powder (Bubuk kimia), dan Liquid Gas.

Tata Cara Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Tata cara menggunakan alat pemadam api adalah dengan menggunakan singkatan dari T.A.T.A agar mempermudah pengguna mengingat tata cara penggunaan tabung.
Singkatan dari T.A.T.A yaitu :
1)      TARIK pin pengaman (Safety Pin) APAR
2)      ARAHKAN nozzel atau pangkal ke sumber kebakaran/api
3)      TEKAN pemicu utuk menyemprotkan bahan pemadam api
4)      AYUNKAN keseluruh sumber kebakaran / api
Dalam bahasa inggris, singkatan T.A.T.A ini disebut dengan P.A.S.S yaitu Pull,Aim,Squeeze,dan Sweep.


         

URGENSI APD BAGI PEMADAM KEBAKARAN


APD merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat memadamkan kebakaran hutan. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Menngingat angka kecelakaan pekerja meningkat.

Hasil gambar untuk apd
Pada saat melakukan pemadaman kebakaran hutan, APD penting untuk melindungi diri dari bahaya yang dapat mengancam nyawa. APD memiliki jenis yang beragam dan digunakan sesuai dengan fungsinya. Namun biasanya APD yang digunakan untuk Rescue kebakaran hutan adalah:
  1. Masker Gas corong babi double filter
Masker ini brfungsi untuk melindungi organ pernafasan, agar udara yang masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih.
  1. Baju overall/wearpack
Melindungi badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang esktrim serta ha-hal yang membahayakan lainnya.
  1. Sarung tangan
Sarung tangan mampu melindungi tangan, jari-jari tangan dan pergelangan tangan dari pajanan api, arus listrik, radiasi bahasn kimia, virus dan lainnya.
  1. Sepatu safety anti api
Sepatu ini tentunya melindugi kaki dari api, uap panas, suhu ekstrim, tergelincir, benda tajam dan hal-hal yang membahayakan lainnya.
  1. Helm
Helm adalah APD yang berfungsi untuk melindugi kepala petugas dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam, keras melayang diudara, terpapar radiasi panas, api, percikan bahan kiiam dan suhu yang ekstrim.
  1. Kacamate google
Kacamata google mampu melindungi mata dari paparan bahan kimia, radiasi gelombang elektromagnetik, benturan atau pukulan tajam.
  1. Pita reflector
Pita reflektor penting digunakan meskipun hanya tali. Bisanya seragam dengan pita reflektor dapat meningkatkan visibilitasnya terutama di malam hari.
Nahh, bagi anda yang terjung langsung mengatasi bencana-bencana atau pekerja yang rawan terhadap  kecelakaan maka jangan lupakan APD yaa.

Rabu, 15 Januari 2020

Materi presentasi transmisi otomatis

Pengertian Transmisi Otomatis

Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan jumlah muatan yang beragam. Pengertian transmisi otomatis ini memang berbeda dengan transmisi manual pasalnya, transmisi otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau pengubah puntiran yang difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda karena tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu mencukupi agar bisa melakukan fungsinya dengan baik. Penggantian minyak transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebab jika jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun. Dengan mengetahui pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang membedakan jenis transmisi ini dengan transmisi manual.Selain itu, Anda sudah memiliki gambaran singkat tentang bagaimana kinerja dari transmisi ini. Berikutnya, Anda akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.

Fungsi Transmisi Otomatis

Secara umum fungsi transmisi otomatis tentu untuk memindahkan gigi-gigi transmisi ketika kendaraan sedang dijalankan secara otomatis dengan menyesuaikan pada beban mesin dan kecepatan kendaraan. Fungsi dari transmisi otomatis juga bisa dibedakan dari jenisnya. Transmisi otomatis dengan jenis full hydraulic berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up sepenuhnya secara hidraulis. Sedangkan, fungsi transmisi otomatis berjenis Powertrain Control Module (CPM) fungsinya adalah mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up secara elektronik. Selain memakai datayang berupa shift dan lock pattern pada PCM sebagai pengontrol, jenis transmisi otomatis yang satu ini juga memiliki fungsi sebagai diagnosa dan fail-safe. Meskipun fungsi transmisi otomatis dari kedua jenis transmisi tersebut tersebut mempunyai fungsi yang sama untuk menjalankan sistem secara otomatis, namun keduanya dibedakan dalam kinerjanya karena yang satu mengandalkan tenaga hidraulik sementara yang satunya mengandalkan elektronik. Selanjutnya, Anda akan mengetahui komponen transmisi otomatis.
Fungsi Transmisi Otomatis

Komponen Transmisi Otomatis

Berikut ini adalah komponen transmisi otomatis:
  • Torque conventer
Torque coventer merupakan komponen transmisi otomatis yang dipasang pada bagian input shaft transmisi dan dikencangkan dengan baut ke flywheel crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan minyak transmisi otomatis (ATF) yang berguna untuk memperbesar momen mesin dan akan dilanjutkan ke bagian transmisi. Selain untuk memperbesar momen yang dihasilkan mesin, komponen transmisiotomatis yang satu ini juga berfungsi sebagai kopling otomatis untuk memindah atau memutus momen mesin ke transmisi. Torque conventer juga bekerja untuk memperlembut mesin, meredam getaran, dan menggerakkan pompa oli

• PELANETERY GEAR UNIT
Pelanetery gear unit merupakan komponen yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan momen mesin serta kecepatan kendaraan. Komponen transmisi otomatis yang satu ini pada dasarnya digunakan untuk menghasilkan tenaga dan menggerakkan kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga yang ringan. Salah satu bagian penting yang ada pada planetary gear unit adalah brake yang fungsinya adalah bergerak untuk memperoleh perbandingan gigi yang dibutuhkan. Brake ini merupakan komponen transmisi otomatis yang dioperasikan dengan memakai tekanan hidraulik.
  • Hydraulic control unit
Hydraulic control unit merupakan komponen transmisi otomatis yang berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis memakai tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.  Komponen ini memiliki oil pan yang berguna sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk meningkatkan tekanan hidraulik, serta berbagai macam katup dan pipa yang akan mengalirkan minyak transmisi ke bagian clutch, brake dan bagian-bagian lain pada komponen transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup hydraulic control unit bisa ditemukan pada valve body assembly yang letaknya di bawah planetary gear.
  • Hydraulic control unit
Hydraulic control unit merupakan komponen transmisi otomatis yang berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis memakai tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.  Komponen ini memiliki oil pan yang berguna sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk meningkatkan tekanan hidraulik, serta berbagai macam katup dan pipa yang akan mengalirkan minyak transmisi ke bagian clutch, brake dan bagian-bagian lain pada komponen transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup hydraulic control unit bisa ditemukan pada valve body assembly yang letaknya di bawah planetary gear.
  • Automatic transmission fluida
Komponen utama lain dari sistem transmisi otomatis adalah automatic transmission fluida atau oli khusus yang dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk dipakai melumasi transmisi ini. Komponen transmisi otomatis ini populer dengan sebutan automatic transmission fluid atau ATF untuk membedakannya dengan jenis minyak yang lain. Transmisi otomatis harus mengunakkan ATF yang telah ditentukan karena jika menggunakan yang lain, hal ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan transmisi itu sendiri. Pemeriksaan level minyak juga harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa transmisi bisa bekerja dengan benar. Pemeriksaan pada komponen transmisi otomatis ini biasanya dilakukan saat mesin melakukan perputaran idle dan transmisi memiliki suhu kerja normal serta tuas transmisi berada pada posisi P.
Transmisi otomatis terbagi ke dalam beberapa jenis dan dibuat dengan cara yang berbeda-beda pula. Meski begitu, fungsi dasarnya tetap sama sehingga komponen transmisi otomatis pun sama. Masing-masing komponen yang ada pada transmisi ini harus bekerja dengan tepat dan dalam keadaan yang baik agar kinerja dari transmisi otomatis secara keseluruhan bisa berjalan dengan lancar.
Komponen Transmisi Otomatis

Cara Kerja Transmisi Otomatis

Berikut ini merupakan cara kerja transmisi otomatis:
  • Cara kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer yang berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini torsi ditransfer dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama di dalam torque conventer bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung memakai mesin. Yang kedua mengkopel langsung turbin dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada saat cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel ke mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Kemudian tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini menghasilkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami peningkatan.
  • Pada cara kerja transmisi otomatis planetary gear berfungsi sama seperti gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin pada roda sehingga mirip dengan tuas persneling yang dipakai untuk menjalankan mobil. Perbedaannya
  • terletak pada desain fisik karena pada planetary gear tidak ditemukan adanya dua barisan roda gigi yang saling dihubungkan dengan rasio berbeda-beda. Namun, pada cara kerja transmisi otomatis ini planetary gear hanya memiliki sebuah roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil dan bagian bernama ruman planetary yang terdapat gigi di bagian dalamnya. Sedangkan untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulik merupakan kinerja dari valve body.
  • Itulah gambaran cara kerja transmisi otomatis yang banyak digunakan pada mobil-monil saat ini. Jenis transmisi ini didesain dengan komponen-komponen khusus yang memiliki fungsi seperti komponen-komponen pada transmisi manual seperti torque conventer dan planetary gear. Torque gear menawarkan sensasi mobil berjalan dengan kopling yang selip. Sementara planetary gear membuat mobil mampu memindahkan giginya secara otomatis.

Rabu, 20 November 2019

Tipe alur ban

Pola tapak ban (Tread pattern)
Jenis, ukuran dan play rating ban ditentukan pada tahap desain
kendaraan, tetapi pola tapak dapat ditentukan menurut kondisi
pelayanan. Menurut tapaknya secara umum ban diklasifikasikan menjadi 5 pola dasar sebagai berikut:
1. Rib
2. Lug lurus
3. Lug miring
4. Blok
5. Composite/kombinasi

Pemeriksaan ban luar 02

Berapa Limit yg di tunjukkan TWI(TREAD WEAR INDICATOR) adalah:
Indikator keausan ban adalah tonjolan di dalam tread yang
jumlahnya empat sampai enam di sekeliling ban. Tingginya 1,6
sampai 1,8 mm dari dasar tread.

Pemeriksaan Ban Luar

Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan mengakibatkan :
  1). Posisi kedudukan bead kurang sempurna (tidak melekat dengan
baik).
2). Ketika menikung, ban mungkin lepas dari pelek.
3). Tidak dapat menjaga tekanan angin ban tubeless dengan
sempurna.
4). Ban dalam mungkin koyak karena terjepit bead pada pelek
yang lebih sempit.
5). Pada pelek yang lebih lebar, dinding samping ban terlalu tegang
(tidak lentur), sehingga pengendaraan menjadi keras.

PEMAKAIAN PELEK YANG TIDAK SEMPURNA


PENGGUNAAN BAN DAN PELEK YANG SESUAI
1). Ban luar radial harus memakai ban dalam radial.
2). Gunakan ban dengan spesifikasi teknis yang seragam.
3). Gunakan pelek ukuran standar, sesuai dengan ukuran ban.
4). Gunakan pelek Hump Rim untuk ban tubeless.
5). Mengemudi dengan cara yang wajar.

Sumber: melepas memasang dan menyetel roda hal. 47

Minggu, 17 November 2019

4 syarat yg harus di miliki oleh sistem injection bahan bakar disel

4 syarat yg harus di miliki oleh sistem injection bahan bakar disel?
1. Menyediakan sejumlah bahan bakar
2. Pengontrolan saluran bahan bakar
3. Penempatan waktu bahan bakar
4. Pengabutan bahan bakar

Senin, 04 November 2019

Jenis-jenis pompa injeksi motor DISEL dan cara kerjanya

Jenis- jenis pompa injeksi motor DISEL dan cara kerjanya.

1. Pompa injeksi In-Line

Keterangan:
 1. Fuel tank
 2. Fuel line
 3. Priming pump
 4. Feed pump
 5. Water sedimeter 
 6. Fuel filter
 7. Injection pump
 8. Injection pipe
 9. Injection nozzle
 10. Over flow pipe

Cara kerja:


 2. Pompa injeksi Distributor


Keterangan:
 1. Fuel tank
 2. Fuel line
 3. Water sedimeter
 4. Priming pump
 5. Injection pump
 6. Injection pipe
 7. Injection nozzle
 8. Over flow pipe

Cara kerja:






Jenis jenis pemadam kebakaran

Jenis Tabung Pemadam Kebakaran (3) Kami menyediakan berbagai jenis alat pemadam api, mulai dari Dry Chemical Powder, Carbon Dio...